Apa itu Isim Tafdhil? Isim tafdhil adalah kata sifat yang memilki makna “lebih” atau “paling” dalam Bahasa Arab. Dalam Bahasa Indonesia kita mengenal ada bentuk komparatif dan superlatif. Bentuk komparatif dan superlatif inilah yang dalam ilmu nahwu disebut dengan isim tafdhil.
Contohnya:
- Umar lebih tinggi daripada Khalid.
- Faruq adalah anak paling kecil di kelas 3.
Lebih dan Paling ini, dalam Bahasa Arab dinamakan dengan isim tafdhil.
Nah, di artikel ini kita akan belajar pengertian, wazan, i’rab, dan contoh isim tafdhil di dalam Al Quran dan juga hadits nabi.
So, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Pengertian Isim Tafdhil
Secara Bahasa
Isim berarti nama atau kata benda, Sedangkan tafdhil berarti kelebihan.
Kata tafdhil berasal dari bentuk Fadhdhola – yufadhdhilu – tafdhiilan.
Secara Istilah
Di dalam kitab nahwu “Jamiud Durus Al Arabiyah”, definisi isim tafdil sebagai berikut:
اسمُ التفضيل صفةٌ تُؤخذُ من الفعل لتدُلّ على أن شيئين
اشتركا في صفة، وزاد أحدُهما على الآخر فيها، مثلُ “خليلٌ أعلمُ من سعيد وأفضلُ منه
Isim tafdil adalah sifat yang diambil dari fi’il untuk menunjukkan bahwa dua hal yang bersekutu dalam satu sifat yang sama, namun salah satunya lebih dibandingkan yang lain.
Contohnya dalam kalimat:
خَلِيْلٌ أَعْلَمُ مِنْ سَعِيْدٍ وَأَفْضَلُ مِنْهُ
Khalil lebih tahu dibandingkan Sa’id dan Dia lebih baik daripadanya.
Terkadang, isim tafdil juga digunakan untuk dua hal yang memiliki sifat berbeda.
Contohnya:
الصَّيْفُ أَحَرُّ مِنَ الشِّتَاءِ
Musim panas lebih panas dibandingkan musim dingin.
الصَّيْفُ, musim panas dengan panasnya, lebih panas, dibandingkan dengan الشِّتَاءِ dengan sifat dinginnya.
Wazan Isim Tafdhil, Mengikuti Pola Harakat Apa?
Pola Harakat dari isim tafdil dibedakan menjadi dua kategori: mudzakkar dan muannats.
1. Wazan Mudzakkar
Wazan tafdhil yang pertama adalah mudzakkar, yaitu mengikuti wazan af’alu (أَفْعَلُ).
Contohnya:
- lebih / paling dekat: اَقْرَبُ
- lebih / paling indah: اَجْمَلُ
- lebih / paling bagus: اَحْسَنُ
Ada 3 isim dengan wazan أَفْعَلُ yang dalam pemakaiannya hamzahnya dibuang:
خَيْرٌ aslinya adalah اَخْيَرُ lalu dibuang hamzahnya dan sukun serta fathahnya ditukar agar mudah diucapkan lisan, sehingga jadilah خَيْرٌ , karena likatsrotil isti’mal, banyak digunakan.
شَرٌّ aslinya adalah اَشَرُّ
حَبٌّ aslinya adalah اَحَبُّ
Selain membuang alifnya, bisa juga dengan tanpa membuang alif, menggunakan bentuk aslinya.
2. Wazan Muannats
Pola harakat isim tafdhil kedua adalah muannats, dengan timbangan: فُعْلَى (fu’laa).
Contohnya:
- كُبْرَى artinya paling besar.
- حُسْنَى artinya paling bagus.
- صُغْرَى artinya paling kecil
Makna Isim Tafdil
Maknanya bisa dibagi menjadi dua:
Bermakna “Lebih”
Makna lebih hanya didapatkan dari wazan tafdhil mudzakkar (أَفْعَلُ), bukan dari muannats.
Wazan muannats hanya punya arti satu: paling.
Contohnya:
الصَّلَاةُ خَيْرٌ مِنَ النَّوْمِ
Sholat adalah LEBIH BAIK daripada tidur.
Makna “lebih” atau bentuk komparatif didapatkan jika isim tafdhil diikuti dengan min serta tidak dimudhafkan.
Contoh lainnya yang bermakna lebih
- Isim tafdhil dari طَوِيْلٌ adalah اَطْوَلُ
- Isim tafdhil dari واسع adalah اَوْسَعُ
- Isim tafdhil dari kata كَبِيْرٌ adalah اَكْبَرُ
Bermakna “Paling”
Makna paling atau bentuk superlatif didapatkan dari wazan mudzakkar dan muannats.
Wazan muannats hanya bermakna paling.
Wazan mudzakkar bermakna paling jika tidak diikuti lafadz min.
Contohnya:
خَيْرُ النَّاسِ اَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ
Paling baiknya manusia adalah yang paling bermanfaatnya mereka bagi orang lain.
Contohnya di dalam Al Quran:
سَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الْاَعْلَىۙ
Sucikanlah nama Tuhanmu Yang Maha Tinggi (Paling Tinggi).
Syarat Isim Tafdhil
Beberapa cara pembentukan isim tafdil adalah:
- Dibentuk dari fi’il tsulatsy, bukan ruba’i dan seterusnya
- Dari fi’il mutsbat bukan dari fi’il manfi’ (contoh fiil manfi: ما كتب).
- Dari fi’il mutasharif / bisa dishorof ( ﻧﻌﻢ , ﺑﺌﺲ dan ﻟﻴﺲ tidak dapat dijadikan isim tafdhil karena merupakan fiil dengan bentuk tetap (jamid), tidak bisa di-shorofi).
- Dari fi’il mabni ma’lum bukan majhul.
- Dari fi’il tamm ( ﻛﺎﻥ, صار dan fi’il naqish lainnya tidak dapat dijadikan isim tafdhil)
- Menerima untuk ditafdhil / dilebihkan (lafal ﻣﺎﺕ tidak dapat dijadikan isim tafdhil, karena mati cuma sekali sehingga tidak ada yang lebih mati).
- Tidak boleh dibuat dari lafal yang menunjukan warna, cacat, dan hiasan (seperti ﻛﺤﻞ , ﻋﻮﺭ , ﺳﻮﺩ ).
Keadaan Isim Tafdhil
Ahwal (keadaan) isim tafdil (أحوال اسم التفضيل) dibagi menjadi 4:
1. Terbebas Dari Al (ألْ) Dan Idhofah
Dalam keadaan tanpa al dan tidak idhofah, isim tafdil wajib:
- mufrod
- mudzakkar
Meskipun yang dibandingkan adalah perempuan, tasniyah, atau jamak.
Contohnya:
خالدٌ أفضلُ من سعيد،
وفاطمةُ أفضلُ من سعادَةِ،
وهذانِ أفضلُ من هذا
وهاتانِ أنفعُ من هاتين.
والمجاهدون أفضل من القاعدين.
والمتعلّماتُ أفضلُ من الجاهلات
2. Diawali Dengan Al (ألْ)
Jika isim tafdil sudah diawali dengan al, maka tidak boleh diikuti dengan min (مِنْ).
Wajib bersesuaian dengan yang sebelumnya dari sisi mufrad tatsniyah dan jamaknya serta mudzakkar muannatsnya.
Contohnya:
هو الأَفْضَلُ،
هَيَ الْفُضْلٰى.
هُمَا الْأفْضِلَانِ.
الْفَاطِمَتَانِ هُمَا الْفُضُلِيَانِ.
هُمُ الْأَفْضَلُوْنَ.
هُنَّ الْفُضُلِيَاتُ
3. Idhofah Kepada Isim Nakirah
Jika diidhofahkan kepada isim nakirah, maka wajib dalam keadaan mufrad dan mudzakkar serta dicegah penggunaan min (من).
Contohnya:
خالدٌ أفضلُ قائدٍ.
فاطمةُ أفضلُ امرأةٍ.
هذانِ أفضلُ رجلينِ.
هاتانِ أفضلُ امرأتينِ
والمجاهدُوْنَ أفضلُ رجالٍ
والمتعلِّماتُ أفضلُ نساءٍ
4. Idhofah Kepada Isim Ma’rifat
Tidak bisa digunakan bersamaan dengan min (من).
Boleh dengan 2 perlakuan:
selalu dalam keadaan mufrod dan mudzakkar contohnya ولتجِدنَّهم أحرصَ الناسِ على حياةٍ, atau
harus sesuai dari sisi mufrod, tatsniyah, dan jamaknya serta mudzakkar dan muannatsnya, contohnya وكذلكَ جعلنا في كلِّ قريةٍ أكابرَ مُجرميها.
Catatan Bab Isim Tafdhil
1. Min Tidak Boleh Didulukan Dari Isim Tafdhil
Lafadz Min beserta majrurnya tidak boleh didahulukan atas isim tafdil, sama perlakuannya seperti mudhof ilaih yang tidak boleh didahulukan letaknya atas mudhof.
Kecuali jika majrur dari min tadi berupa isim istifham.
Contohnya: مِمَّنْ أَنْتَ خَيْرٌ؟
Kamu lebih baik dari siapa?
Maka min dan majrurnya diletakkan di depan isim tafdilnya.
2. Perbedaan Isim Tafdhil Muannats Dan Mudzakkar
Wazan mudzakkar af’alu memungkinkan untuk dijadikan susuan idhofah dan juga na’at man’ut.
Sedangkan wazan muannats fu’laa hanya bisa dijadikan susuna na’at man’ut.
Contohnya:
Idhofah:
اَكْبَرُ الْكُتُبِ artinya paling besarnya kitab.
Na’at man’ut:
التَّهْلِيْلُ الْاَكْبَرُ artinya tahlil yang paling besar.
الْاِسْتِغَاثَةُ الْكُبْرَى artinya istighotsah yang paling besar.
I’rab Isim Tafdhil
Isim tafdhil bisa dii’robi rofa’, nashab, atau jer, tergantung ‘amil yang jatuh padanya.
Contohnya:
Posisi rofa’: قَوْلٌ مَّعْرُوْفٌ وَّمَغْفِرَةٌ خَيْرٌ مِّنْ صَدَقَةٍ يَّتْبَعُهَآ اَذًى
Posisi nashab: وَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَشْكُرُوْنَ
Posisi jer: وَيَوْمَ الْقِيٰمَةِ يُرَدُّوْنَ اِلٰٓى اَشَدِّ الْعَذَابِۗ
Semuanya ada di Al Quran.
Contoh Isim Tafdhil Dan Artinya
Di antara contohnya sebagai berikut:
- (اَصْغَرُ) Ashgoru artinya lebih/paling sedikit
- (اَكْبَرُ) Akbaru artinya lebih/paling besar
- (اَفْضَلُ) Afdholu artinya lebih/paling utama
- (اشْقَي ) Asyqo artinya paling celaka
- (اَحْسَنُ) Ahsanu artinya lebih/paling baik
- (اَجْمَلُ) Ajmalu artinya lebih/paling bagus
- (اَكْرَمُ) Akromu artnya lebih/paling mulia
- (اَكْثَرُ) Aktsaru artinya lebih/paling banyak
- (اَرْخَصُ) Arkhoshu artinya lebih/paling murah
- (اَغْلَي) Aghla artinya lebih/paling mahal
- (اَطْوَلُ) Athwalu artinya lebih/paling panjang
- (اَقْرَبُ) Aqrobu artinya lebih/paling dekat
- (اَشَدُّ) Asyaddu artinya lebih/paling hebat
- (اَبْرَدُ) Abrodu artinya lebih/paling dingin
- (اَعْمَقُ) A’maqu artinya lebih/paling dalam
- (احْكَمُ) Ahkamu artinya lebih/paling adil
- (اصْفَلُ) Ashfalu artinya lebih/paling rendah
- (اَبْقَى ) Abqo artinya lebih/paling kekal
- كُبْرَى artinya paling besar.
- صُغْرَى artinya paling kecil
isim tafdhil dari همّ yaitu اَهَمُّ yang artinya lebih/paling susah.
Contoh Isim Tafdhil Dalam Ayat Al Quran
Di Surat Al Baqarah, di antara yang saya temukan:
Surat Al Baqarah ayat 243:Contoh Kalimat Isim Tafdhil Dalam Hadits
Di Kitab Shahih Bukhari Nomor 2173:
أَنْ يَمْنَحَ أَحَدُكُمْ أَخَاهُ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يَأْخُذَ شَيْئًا مَعْلُومًا
Artinya: “Seorang dari kalian memberikan kepada saudaranya (tanahnya untuk digarap) lebih baik baginya dari pada dia memungut bayaran tertentu“.
Dan tentunya masih banyak sekali contoh di dalam hadits lainnya.
Pertanyaan Tentang Isim Tafdil
Beberapa soal untuk makin menguatkan materi ini:
- Apa itu isim tafdil?
- Isim tafdhil mengikuti pola apa?
- Bagaimana i’rob isim tafdil?
- Bagaimana cara membentuk isim tafdil?
- Apa kegunaan dari menggunakan isim tafdil?
- Sebutkan contoh kalimat berunsur isim tafdil di dalam Al Quran dan Hadis!
Kesimpulan
Isim sifat yang menunjukkan makna lebih atau paling dalam Bahasa Arab disebut isim tafdil.
Wazannya dibagi menjadi dua: af’alu (mudzakkar) dan fu’laa (muannats).
Sumber: https://www.jumanto.com/
Post a Comment